Dikutip dari postingan Instagram Rosie Rahmadi :

(Yuk sempetin ambil waktu sejenak untuk mengingat-ingat bagaimana kita menjalani kehidupan ini dalam rutinitas dan kebiasaan sehari-hari, bagaimana kita berkontribusi untuk Bumi ini.

Sebetulnya lebih banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai upaya kongkrit kontribusi kita untuk bumi ini, mulai dari hal kecil, mulai saat ini, mulai dari rumah, kantor dan lingkungan terdekat kita.

Hal sederhana seperti matiin lampu saat tidak berada dalam ruangan, buka semua jendela (pake AC kalo udah kepanasan), hemat air, jalan kaki atau naik sepeda, bawa tumbler, lunch box dan alat makan kemanapun pergi.

Kita bisa melakukan banyak hal untuk bumi yang kita inginkan seperti apa, dengan sumber daya dan cara yang kita miliki.

“Every time you spend money, you're casting a vote for the kind of world you want." Anna Lappe)

Proses pengaplikasian lengan yang dipotong.

Dalam buku Jen Gale “Sustainable’ish’ Living Guide” yang direkomendasikan oleh Rosie Rahmadi tidak menghakimi, sederhana dan mudah diterapkan. Dimulai dari diri kita sendiri, rumah, lingkungan kantor atau lingkungan terdekat.

Bentuk kepedulian kita terhadap bumi dengan secara sadar, dalam arti kita mengeluarkan uang, uang kita akan menjadi apa. Akankah menghasilkan limbah atau sesuatu yang bermanfaat?

Bagaimana sustainable di makanan, fashion, tempat kerja, rumah, di sekolah, travelling, transportasi, sampai ke celebration. Dari semua point diatas, Celebration merupakan salah satu yang sulit, dimana ketika kita merayakan suatu acara, misalnya ada berbagai hiasan seperti balon ataupun aplikasi-aplikasi pelengkap lainnya yang akan menghasilkan banyak sekali limbah.

Dimulai dari kita menyedikitkan limbah, zero waste pada dasarnya memang sedikit sulit, setidaknya kita berusaha mengurangi/meminimalkan limbah.Banyak cara yang bisa kita lakukan seperti meminjam, menggunakan barang yang kita miliki dulu. Tidak bisa dipungkiri dengan belanja online, pasti akan ada limbah lagi, kemasan seperti plastik, atau box paket tersebut. Bahkan saat kita keluar rumah kita menggunakan transportasi, belanja yang menggunakan plastic free. Tentunya tidak mudah untuk memulainya, dengan kemauan tidak ada yang tidak mungkin.

Kemudian sustainable dikantor, terinspirasi dari Mas J ‘ Jaya Setiabudi’ kantor Yukbisnis hanya berjarak 1 rumah atau hanya 30 meter, jadi untuk menempuh pun bisa hanya dengan jalan kaki atau bersepeda, tidak perlu menggunakan kendaraan bermotor. Bukan hanya itu, kantor yang berbentuk rumah atau istilahnya rumah yang dijadikan kantor ini tidak hanya berfungsi sebagai kantor, tetapi ada kamar khusus yang memang dijadikan mess/tempat tinggal karyawan. Dengan begitu para karyawan tidak memerlukan transportasi (bahan bakar), itu salah satu bentuk sustainable.

Suasana sore di kantor pasti membayangkan donk, sebuah cemilan dan kopi untuk mencari setitik inspirasi. Siapa yang suka jajan ke depan? Hayoo, ngakuuu…! Tidak perlu lagi melakukan pesanan dari luar, semua sudah dibantu siapkan. Kalaupun ingin sekali membeli cemilan dari luar tidak masalah, minimal kita sudah memulai sustainable dengan diri kita sendiri, dengan lingkungan kantor. Apalagi yang bisa kita lakukan adalah dengan membawa tumbler atau botol air minum sendiri dan lunch box.

Dari sisi Fashion, Rosie Rahmadi sebagai Fashion Designer dan Creative Director Maison GADIZA tertantang melakukan beberapa langkah sustainable. Salah satunya adalah dengan menghasilkan karya. Beberapa koleksi yang tidak habis terjual dipenghujung 2020 dibuat sesuatu yang baru, sesuatu yang berbeda untuk menuju Sustainable Lifestyle.

Source : https://www.instagram.com/tv/CJsY0I-nWeb/?utm_source=ig_web_copy_link

Sustainable Lifestyle ala Rosie Rahmadi