Gadiza.co.id – Kali ini terdapat salah satu style yang digadang-gadang akan menjadi trend fashion muslim 2019, yaitu Neo Moda. Trend baru ini memiliki kombinasi warna metal layaknya abu-abu, perak yang dicampurkan dengan ornament Afrofuturism, feminism hingga elektrik. Barang yang dipilih cukup unik yakni bahan yang mudah terurai.

Denny Djuwardi selaku ketua BPD Jatim Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) mengatakan bahwa pada masa depan tampilan glamor yang memiliki rasa elektrik ala robot akan menjadi simbol feminisme syariah pada tahun 2019, yang pada dasarnya merupakan andalan Indonesia dalam dunia Fashion Mode Muslimah. Trend baru ini nantinya akan dikenalkan secara langsung oleh para desainer muslim dalam rangkaian acara Moslem Fashion Festival (MFF) yang bakal diadakan di Royal Plaza pada tanggal 12 hingga 14 Oktober 2018. Event ini sudah diadakan sejak 9 tahun lalu dan tentunya menjadi salah satu kiblat mode Fashion Muslim di Jawa Timur.

GM dari Royal Plaza sendiri mengutarakan kesannya terhadap acara ini, “Kami benar-benar ingat pertama kali pagelaran Moslem Fashion Festival digelar di Royal Plaza, karena acara ini memiliki tantangan yang cukup besar. Namun kini acara ini sudah manejadi salah satu agenda yang sangat ditunggu-tunggu para kaum Muslimah maupun desainer fashion muslim”.

Moslem Fashion Festival merupakan salah satu wadah yang diharapkan mampu menumbuhkan para desainer muda berbakat untuk berkembangnya Industri Fashion Muslim di Indonesia. Pada pagelaran tersebut akan digelar beberapa hari, di hari pertama akan diadakan peragaan busana muslim yang disuguhkan dari 8 desainer muslim yaitu, Adi Kusuma, Lia Afif, Gita Orlin, Lilik Suhariyati, Ulfa Mumtaza, Lita Berlianti, Yuyuk Nurmaisyah, Wiwied Mayasari. Serta bintang tamu Gee Batik by Sugeng Waskito.

Pada hari kedua akan diadakan pameran yang akan dimeriahkan oleh antara lain Rodeo Pradani, Dewi Nursanti, Tuflana,F n D labels, Q-ta Label, Binartika, Majmal, Vera Suraiya. Tampil pada hari ketiga, yakni House of Anna, Aura, Arinda, Riris Ghoflr, Komunitas Kucing Jalan (mahasiswa Despro ITS), Kala Senja, Gamello, Almaree, Obib Nahrawi.

Kegiatan ini sangatlah positif dan memiliki banyak kelebihan, Yusuf Wiharto mengaku mendukung penuh acara ini dan menyediakan kosmetik halal bagi para model yang akan tampil di peragaan busana tersebut. Karena menurutnya bukan hanya busana saja yang harus syar’I tapi kosmetik yang digunakan juga harus halal.

Baca sebelumnya: Mimpi Indonesia sebagai Kiblat Fashion Muslim Dunia

Muslim Fashion Festival Jawa Timur